21 Quotes by Bagus Dwi Hananto

Ia bermimpi melewati rumput-rumput besar dan di sekitarnya cuma ada koloni semut. Ketika sampai di tubir cekungan air, baginya adalah sungai, ia mampu mengenali diri: seekor semut yang mengaca dan terkejut untuk kali pertama. Ia menengok untuk mencari seseorang yang bisa menjawab pertanyaannya: mengapa dirinya berubah jadi semut. Dan saat itulah dia terbangun dari tidur; seekor semut hitam.

Keramaian membuatku lelah tak berniat melakukan apa-apa kecuali berjalan dan berjalan terus sampai mati.

Manusia selalu terkejut melihat dirinya berubah dari waktu ke waktu.

Kau tahu, sesungguhnya Tuhan telah mati bagi mereka yang kecewa.

Hambali tak tahu, bahwa kalau malam, tempat ibadah selalu digembok, sebab para pengelolanya pelit memberi tempat untuk orang istirah di tempat yang katanya rumah Tuhan itu.

Manusia diberitahu petugas tata ruang bahwa pohon pernah hidup dulu, dulu sekali, sebelum mereka habis ditebangi orang-orang jaman dahulu yang entah mengapa selalu merasa tak cukup.

Kota-kota terus bergerak membangun modernitasnya. Ia hidup dari beku dan kekosongan sepertiku. Kota-kota yang di mata orang sepertiku, begitu mengejutkan dan menakutkan.

Di pulau-pulau ajaib, hujan dijadikan makanan para cebol yang direndahkan dengan harapan mereka bisa tinggi setinggi langit yang menurunkan hujan.

Tahun-tahun berganti, ia kian sinting. Wajahnya kusam, tak pernah mandi. Dan makin berani onani di tempat-tempat umum. Ia meletakkan semuanya. Mengajari manusia bahwa, tak perlulah munafik, menyembunyikan jatidiri sebab pada dasarnya manusia adalah binatang.