52 Quotes by Dee Lestari
- Author Dee Lestari
-
Quote
Pilih badan kering dan kantong juga kering atau badan basah dan kantong ikut basah?
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Saya percaya ada proses surat-menyurat. Takdir yang interaktif. Bukan satu arah. Apapun yang Anda lakukan dan *pikirkan* akan berakibat penuh pada dunia. Terlepas dari Anda menyadarinya atau tidak.
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Cinta yang sampai di titik tertentu akan mengaburkan ego. Kebahagiaan istrinya berarti kebahagiaannya. Begitu pun dengan kesengsaraan.
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya.
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Pertama-tama, dengan mengetahui apa itu cinta, kita akan mengetahui Tuhan. Dan ketika kita mengetahui Tuhan, kita juga jadi tahu apa itu cinta.Itulah cinta, itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban.
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Tidak ada awal dan akhir. Tidak ada sebab dan akibat. Tidak ada ruang dan waktu. Yang ada hanyalah Ada. Terus bergerak, berekspansi, berevolusi. Sia-sialah orang yang berusaha menjadi batu di arus ini, yang menginginkan kepastian ataupun ramalan masa depan karena sesungguhnya justru dalam ketidakpastian manusia dapat berjaya, menggunakan potensinya untuk berkreasi.
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Problemku terbesar adalah memercayai spesies Homo sapiens. Termasuk diriku sendiri. Padahal, manusia terlahir ke dunia dibungkus rasa percaya. Tak ada yang lebih tahu kita ketimbang plasenta. Tak ada rumah yang lebih aman daripada rahim ibu. Namun, di detik pertama kita meluncur keluar, perjudian dimulai.
- Tags
- Share
- Author Dee Lestari
-
Quote
Mungkin itu salah satu alasan kenapa saya tidak pernah mau serius berkomitmen. Kompromi di pekerjaan bisa dihitung harganya. Tapi, untuk urusan hati, saya pikir siapapun setuju harganya tidak ternilai.
- Tags
- Share