196 Quotes by Helvy Tiana Rosa

Hidup hanya sebentar, tapi bagaimana agar tak sekadar. Agar yang sejenak itu bisa gores makna. Pahat ‘ada’ kita dihadapanNya.

Puisi itu pada dasarnya akrobatik kata-kata, tapi harus disiasati agar punya lapis makna.

Kau yang paling rona, tapi mengapa semua jalan menujumu begitu gigil dan lindap? Sedang waktu kian berkarat dalam dekap.

Pada akhirnya aku terpaksa kembali pada puisi sebagai sebuah perayaan kangen berkali kali dalam hening paling bening tentangmu.

Ternyata saya tak pernah benar-benar kalah, meski mungkin belum sampai pada menang.

Dan pancaran matamu adalah syair ribuan hari yang menyihir airmata jadi kuntumkuntum asa. Tubuh kita menjelma rumahrumah pasi di dada jalan yang selalu setia menampung sejarah, kenangan atas perjumpaan dan perpisahan berkali kali.

Mengapa sombong? Kita dari tanah. Kita akan selalu bisa menumbuhkan kebaikan dan keindahan bagi diri dan sekitar, hingga menjalar dan berkembang sampai pada pucuk-pucuk harapan, disebabkan ikhtiar serta keikhlasan, bukan arogansi.