211 Quotes by SBYudhoyono

Atas keputusan untuk perang itu dikembangkanlah strategi,taktik,mengaplikasikandoktrin,menggunakan sistem senjata, memimpin dengan komando dan pengendalian yang baik. Meskipun kalau salah dengan keputusan politik bukanlah tanggung jawab mereka, para pemimpin TNI. Tetapi kalau ada kesalahan taktik, strategi, performance pertempuran yang rendah, mereka bertanggung jawab, apalagi ada kejahatan- kejahatan perang, mereka bertanggung jawab.

Kalau kita bisa mencegah perang, tetapi tetap dapat to defend our interests, itu akan jauh lebih baik. Kecuali jika tidak ada cara lain, we have to do what we have to do untuk menjaga kedaulatan dan teritori kita. Itu sangat gamblang.

Saudara pernah mendengar kata-kata bijak, `Perang terlalu penting untuk “hanya” diserahkan kepada para jenderal.` Militer juga begitu, perang juga terlalu penting untuk hanya diserahkan kepada politisi. Oleh karena itulah, jalinan mata rantai ini menjadi penting berkaitan dengan war and diplomacy.

Sekarang dunia tidak lagi menjadi dunia dua kutub, maka istilah kita sebut, navigating in turbulence water. Ada badai, ada topan, banyak karang, dan ini, dan itu. We have to be able to navigate terus mencapai pantai tujuan. Tentu more challenging, more demanding, more complex dibandingkan tatanan dunia di era pasca-perang dingin.

Di samping politik bebas aktif, kita telah menjalankan all direction foreign policy. Tadi ditambahkan lagi, million friends, zero enemy. Di samping aktif juga kreatif. Aktif saja tidak cukup, must be also creative, more creative. Kadang-kadang we have to think outside the box, mencari break through. Harus muncul options yang barangkali belum dipikirkan sebelumnya, to achieve our objectives, to accomplish your missions.

Kita menyadari bahwa perdamaian dan kesejahteraan tidaklah datang dengan sendirinya, tetapi kita perjuangkan secara gigih “waging peace” dan “waging prosperity”.

Di kawasan Asia-Pasifik, kita harus terus memanfaatkan dan bahkan mengembangkan arsitektur kawasan, guna memastikan terpeliharanya satu tatanan yang kondusif bagi penguatan perdamaian dan kesejahteraan.

Apa yang sebenarnya ingin dicapai adalah suatu arsitektur kawasan Asia Pasifik, yang dicirikan tidak hanya oleh suatu dynamic equilibrium, kondisi di mana tidak terdapat lagi dominasi oleh satu negara terhadap negara lain, tetapi juga oleh suatu normative mechanism yang dapat diterima oleh semua pihak.

Terbangunnya saling percaya di antara negara- negara di kawasan, akan menyebabkan semakin berkurangnya dorongan untuk melakukan perlombaan persenjataan.