199 Quotes by Titon Rahmawan

"There are so many prostitutes out there. Those who are not just a profession. Those who prostitute anything. Ideas, hopes, ideals, testimony, appreciation, recognition, respect, dignity, rank, degree, honor, prestige, position, status, honesty, justice, anything that can still be sold and exchanged for money."

Share:

"But don't misjudge as many people think so far. Prostitutes are not victims of men. They are accomplished manipulators with sexual attractiveness capable of making male surrender and deceived. With their nudity they gave men pseudo satisfaction and fake orgasm. And men are obliged to pay the price of all the lies."

Share:

"Hidup bergerak seperti sebuah pendulum, dari dorongan hasrat yang paling kuat menuju rasa takut yang paling dalam. Dan demikian pula sebaliknya. Hati dan pikiran manusia senantiasa terombang - ambing di antara keduanya. Sebab kita tak mungkin terbebas dari pengaruh kedua hal itu. Nasiblah yang pada akhirnya akan menentukan, apakah kita akan keluar sebagai pemenang atau sebagai pecundang."

Share:

"Pada akhirnya, menulis itu adalah menemukan kembali apa yang pernah hilang, menghadirkan kembali apa yang sempat pergi, menggali apa yang sebelumnya terkubur, dan menghidupkan kembali apa yang semula mati."

Share:

"Kadang kadang ia tidak menulis sendirian. Seperti orang kesurupan dan ruh ruh yang ia sebut sebagai entitas itu merasukinya. Merekalah yang kemudian menuliskan huruf demi huruf itu hingga menjadi sebuah kata. Dan merangkai kata demi kata itu hingga membentuk sebuah kalimat dan lalu menghubungkan paragraf demi paragraf hingga membentuk sebuah cerita yang utuh."

Share:

"Menulis itu bukan sekedar menggoreskan pena ke atas kertas. Menulis yang sesungguhnya adalah menggaungkan keabadian melampaui usia peradaban manusia."

Share:

"Aku menulis, karena aku tak ingin melewatkan kesempatan untuk masuk dan menggali ke dalam hati dan pikiranku sendiri."

Share:

"Ketika aku menulis, aku menikmati setiap momen kegembiraan yang ada di dalamnya. Saat keran terbuka dan air mulai mengalir atau bahkan memancar dengan deras. Itu adalah momen momen terbaik yang paling aku sukai. Itu sebabnya aku tidak bisa berhenti menulis."

Share:

"To be a prostitute like Mary of Magdalen is better to me than to live with pretense, or to live with someone I love but who never desires me, either as a prostitute or even more so as his lover."

Share:

"The fact is, we don't live in the truth. Everything we do is falsehood and pretense. We are forced to do whatever it takes to exist."

Share: