Kemarin aku adalah satu-satunya kontak, yang sering dihubungi. Sekarang aku hanya menjadi salah satu kontak saja, yang menunggu dikabari. Esoknya aku dijejali pesan, karena diminta bantuan. Lusanya aku kecewa, karena namaku berubah menjadi barisan angka. Lalu aku pun menyadari sesuatu, bahwasanya aku bukanlah apapun untuk siapapun.

Kemari duduk sejenak dan biarkan aku bercerita tentang apa yang terjadi.

Kemari duduk sejenak dan biarkan aku bercerita tentang apa yang sedang terjadi.

Hidup adalah perihal menambah kenal, mendalami kali, menerima kurang, membagi cinta, atau semua itu sama dengan memaknai.

Sementara dilain sisi, waktu adalah suatu hal yang tidak terduga. Maka dari itu, teruslah mencari sampai-sampai kita lupa untuk menyesal.

Ajakan naluri selalu aku ikuti, dan ajakan nurani pun aku tidak khianati.

Ketiadaan membuat kita terus berenang di samudera tak berbatas.

Entah mengapa pekerjaan, pendidikan, peribatan dan lainnya, malah menjadi batas manusia dalam mengenali dirinya.

Comatio Ergo Sum (aku mati, maka aku ada)