Memang saya hidup, beribadah dan belajar ajaran-ajaran mazhab Sunni, namun tidak pernah sedikitpun terbersit di hati untuk menjadikan Sunni sebagai agama. Agama saya tetap Islam. Dan bisakah kita berpegangan pada berpedoman bangsa kita, “Bhineka Tunggal Islam”?

Saya ingin mengingatkan bahwa perbedaan dalam berbagai hal termasuk agama adalah rahmat, adalah sebuah anugrah, bukan malah menjadi bahan perdebatan tanpa henti. Dan yang paling utama, agama ada untuk kemaslahatan sosial, agama nggak berhenti hanya sebatas ritual dan ritus-ritus untuk individu semata tanpa punya dampak untuk lingkungan sosial.

Kebaikan dan keburukan nggak tergantung terhadap agama, kepercayaan, bukan kepercayaan, suku, bangsa dan lain sebagainya, melainkan kesadaran masing-masing orang akan kebaikan dan keburukan itu sendiri.

Fenomena mengkafirkan sepertinya tidak akan selesai besok pagi. Orang-orang yang memaksakan keyakinan mereka pun tidak akan pernah habis. Mereka bahkan telah melembaga. Namun percayalah, mereka tidak akan pernah menjadi mayoritas.