Delusi leluasa beranjak dari linimasa, menerka jarak dari lesatnya sang warsa.Kau tau kenapa kata ingin itu ada?Itu karena kata butuh masih terasa begitu asing di kepala.

Dulu kita pernah tertawa,bahkan berbagi senja sepiring berdua.Dulu kita pernah merdu di telinga,namun kini ia hanya sebatas kata.

Puisi itu sejatinya ada, bukan untuk sekedar dibaca,melainkan untuk dirasa,pun sesekali diraba dengan hati yang luka.

Kini kau ibarat bayangan yang tak lagi mahir kubayangkan.

Tak apa kekasih,dinginnya hujan tak mampu membunuhku,yang membunuhku itu rindu.

Sama seperti hujan,rindu juga tak berani datang sendirian.

Terkadang sebuah janji ada, namun bukan untuk ditepati, terkadang ia terikat hanya untuk sekedar berkata lalu pergi.

Cinta itu hal yang tak terduga, sekali datang ia dapat berwujud seribu rupa.

Celaka! Bagaimana bisa engkau berkelakar dengan janji yang kau pintal sebelumnya.