17 Quotes by Titon Rahmawan about puisi
"Apakah makna harus ditemukan agar pengertian sampai? Perlukah pengertian dicari agar penghayatan sampai? Mestikah penghayatan diperoleh agar keindahan sampai? Haruskah keindahan diraih agar puisi sampai?"
"Tak banyak yang orang mengerti dari puisi. Ia hanya mengekalkan waktu, perasaan cinta menjadi keabadian dan kata kata bertemu dengan jati diri manusia. Tapi ia tak selamanya dimengerti."
"Tembang lantunkan kembang. Gaungkan batas. Tak ada tertulis di cakrawala selain senyap. Mengalun segala bunyi, segala nada, segala irama, tautkan mimpi dan angan-angan. Langit lengang. Pijar tawa bocah bersanding temaram bulan, bergelayut di runcing bintang, bergelung di ikal mentari. Sunyi menera bunyi, satu-satunya bunyi dalam dirimu."
"Gambang mainkan gelombang. Gaungkan batas. Tak ada batas menembus penglihatan, menyentuh pendengaran, terhirup nafas, membelai kulit, membuai pikiran. Kekalkan segala ingatan. Pintu kesendirianmu, kefakiranmu, kesadaranmu atas kesudahan diri. Tak hendak batas memanggil pulang kembali. Sekalipun jauh engkau mengembara, sekalipun dalam engkau mencari, kemana hendak pergi, hingga batas menemu jati, rumah Ilahi."
"Dalang memutar pandang. Tancapkan batas. Tak ada batas selain pakeliran. Remuk kerikil di telapak kaki. Debu kelilip masuk ke mata. Redup blencong menangkap seribu bayang; bayang gunung, bayang bumi, bayang rembulan, bayang mentari. Namun sebenarnya bukan diri yang nyata."