102 Quotes by Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

Pagiku adalah pagi di mana aku harus terburu-buru menyeka kecupmu,dari bekas kasur di rona pipiku.•••IG: @crobyx Twitter: @crobyx2

Membahas masalah rindu,ia hanya perihal jarak, kekasih;hanya ihwal jangka dan jeda.Maka kirimkanlah daku rindu,yang serupa tangan jauhmu— kuasi mengancing bajuku pada suatu pagi yang buru-buru.

Karena cinta sejatinya berupa angka-angka yang ganjil dan genap seiring bertambahnya usia.

Selalu saja ada sosok yang ditujudi setiap kata "Engkau" dalam sajakmu.Selalu saja ada satu nama, yang disamarkan dengan kopi, malam, senja, dan hujan.Selalu saja ada sosok palsu, dalam setiap ungkapan majasmu itu.Selalu ada sesuatu dibalik kisah pilumu, ketika engkau berurusan dengan rindu.Ceritanya akan tetap seperti itu, hingga engkau tutup buku, kecuali jika kau memutuskan untuk berhenti mengurusi rindu.

Hanya ingat, yang akan muncul setelah kau lupa, hanya kenangan yang akan tiba, jika kau terus menerus memendam rasa.

Jika setiap saat saya memotret kopi ketika hendak diminum, barangkali sekarang saya sudah bisa buat pameran atau galeri sendiri, karena memang sudah terlalu banyak kopi yang sudah saya seruput.Tapi saya urung melakukannya, karena menurut saya, seharusnya setiap momen itu diabadikan di dalam memori kepala, bukan hanya sebatas story social media, lalu setelahnya lupa.

Tuhan, biarkanlah kini aku mendekam dalam larik tentang amarah-Mu,daripada aku harus keluar, menghadapi neraka yang tidak tahu malu.

Mereka yang merasa sudah cukup dengan segala amal dan ibadahnya barangkali adalah sekurang-kurangnya manusia.

Mulut boleh mahir berucapnamun hati piawai berdusta,kau boleh berkata ibadahmu untuk siapa,namun hatimu tahu tujuannya.