Seorang novelis sebaiknya menciptakan “sebuah wilayah di mana tak seorang pun memiliki kebenaran...tapi di mana setiap orang punya hak untuk dimengerti

Kini ada sebuah bahaya, siapa yang menguasai TV bisa mengemas fitnah hingga diterima sebagai kebenaran.

Yang penting adalah percakapan dengan kebebasan. Juga kemerdekaan untuk mencari sendiri apa yang benar dan yang adil - dengan sikap ingin tahu, ragu, juga gigih.

Orang yang menjadikan kebenaran tergantung kepada salah seorang ahli ilmu saja, maka orang itu lebih dekat kepada pertentangan.

Yang logis belum tentu yang benar. Untuk memahami ini cukup baca Agatha Christie.