#Rasa
Quotes about rasa
Rasa, a term deeply rooted in Indian aesthetics, represents the essence or flavor of human emotions and experiences. It is a concept that transcends mere feelings, delving into the profound and nuanced expressions that define our interactions with the world. Rasa encompasses a spectrum of emotions, from love and joy to courage and tranquility, each offering a unique lens through which we perceive and interpret life. People are drawn to quotes about rasa because they encapsulate the richness of human experience in a few poignant words, offering insights that resonate on a deeply personal level. These quotes serve as a mirror, reflecting our innermost thoughts and feelings, and often provide comfort, inspiration, or a new perspective. In a world where emotions can be complex and overwhelming, the simplicity and depth of rasa quotes offer a moment of clarity and connection. They remind us of the shared human journey, where every emotion, no matter how fleeting, contributes to the tapestry of our lives. Whether seeking solace, motivation, or a deeper understanding of oneself, quotes about rasa invite us to explore the beauty and complexity of our emotional landscape.
aku bisa mengerti perasaanmu. sedang berat menerima kenyataan bahwa yang terjadi ternyata tidak seperti yang kamu bayangkan. yang terjadi juga di luar skenario pintarmu. yang terjadi adalah apa yang kamu tidak duga selama ini. ini sesungguhnya sebuah pelajaran yang mestinya bisa kamu baca dan kamu antisipasi sebelumnya bahwa kamu hanya kamu yang kekuatannya sudah dibaca dan ditelanjangi. berdamailah dengan perbedaan agar perbedaan itu bisa menerimamu dengan penuh kecantikan
Jangan bicara terlalu banyak.Karena kata-kata adalah penjara.Membungkam rasa.Mematikan indra.Jangan melihat terlalu banyak.Karena mata itu menipu.Mengelabuhi.Memanipulasi hati.Jangan mendengar terlalu banyak.Karena telinga sering salah.Distraksi mengancam.Peluk. Dekap. Rasakanlah.Letakkan otakmu, hentikan dari kinerjanya.Ada rasa yang perlu direkam dalam diam.
Ia tidak merasakan sakit. Yang ia rasakan, seseorang menangkapnya dan menggendongnya pergi. Entah ke mana.
Senja hari ini masih jadi spasi panjang. Ruang kosong di antara nama kita. Entah kapan akan kita isi dengan; rasa.
Rumah belum tentu adalah tempat bagi segala rasa bermuara. Rumah bisa jadi hanya sebuah bangunan yang diberi label 'rumah'.
Mereka ada tapi entah yang mana, dibalik pelangi, emas, senja, rasa atau kotoran anjing sekalipun. Aku tak peduli nama, aku hanya ingin tau apa yang sebenarnya milikku.
Hari ini, ia tumbuh dan berkembang menjadi apa sajaJika putih, esok ia akan merah, atau mungkin jinggaJika lurus, siapa tahu nanti akan berbelok, bahkan zig-zagNamun adakalanya perasaan hanyalah perasaanTumbuh, untuk sekedar tumbuhPutih, untuk sekedar putihLurus, untuk sekedar lurusHingga mati begitu saja. -Jodoh Tak Jadi