#Takdir
Quotes about takdir
Takdir, a concept deeply rooted in many cultures and philosophies, represents the idea of destiny or fate. It embodies the belief that certain events in life are preordained, guiding individuals along a path that is uniquely theirs. This notion of predestination can be both comforting and challenging, as it suggests a balance between accepting what is beyond our control and finding meaning in the journey. People are often drawn to quotes about takdir because they offer a sense of reassurance and perspective, especially during times of uncertainty or change. These quotes can inspire reflection on the interconnectedness of life's events and encourage acceptance of the unknown. They remind us that while we may not have control over every aspect of our lives, we can choose how we respond to the circumstances we encounter. In a world where unpredictability is a constant, the wisdom encapsulated in takdir quotes provides solace and a gentle reminder to trust the unfolding of our personal narratives. Whether seeking comfort, motivation, or a deeper understanding of life's mysteries, exploring the theme of takdir can offer profound insights and a renewed sense of purpose.
Dan nasib bangsa ini tidak ditentukan oleh GENERASI TUA yang suka meruntuk dan mengutuk. Yang layu pasti akan ditinggalkan untuk digantikan wajah-wajah baru yang masih segar. Itu takdir.
Bir göldeki kayığın sakin suların kıymetini anlayabilmesi için, okyanusların dev dalgalarını bilmesi gerekir!
cinta yang digetus bunganyabunga yang dipetik warnanyawarna yang diketuk kilaunyakaukumpul seribu air mata di dalam cawankauhirup seribu cawan seabgai pengalamankaumakan seribu pengalaman tanpa pembetulan(tak ada guna lagi)
Berpisah adalah cara membuat kita semakin dekatMembantah semua pikiran baik dan burukMenunggu takdir bermainSampai akhirnya tetap jatuh di hati yang samaAku dan kamu, menyakitkan
Takdir memang suka mempersendakan manusia. Di kala manusia hendak mengelak, ketika itulah takdir semakin mahu mengacah.
Terkadang kita yang menentukan takdir kita sendiri, terkadang takdir mengendalikan kita.
Kemalangan, kecelakaan, bencana, penderitaan, penyakit, mala petaka, mara bahaya, nasib buruk itu mesti dilihat sebagai sisi lain dari kemanusiaan. Supaya kita memiliki kesadaran dan tidak merasa jumawa, bahwa sebagai manusia kita tidak bisa mengendalikan takdir kita sendiri.
Hidup bukan kita yang punya. Kita, mungkin, hanya pengelola yang merdeka, yang bebas menggelinding ke mana kita suka, selama tak bertentangan dengan irama gerak cakramanggilingan, roda nasib, yang berputar di luar kendali manusia.